Selamat Datang di Blog Sharing For Good - Jangan Lupa Follow dan Share Ke Yang Lain. Selamat Membaca?

Pages

Regenerasi Akal

Akal selalu berzikir tentang tuhannya. Akal juga selalu bersujud dan bertafakur, yang tentu lebih dari sekedar bertafakur tentang cinta lawan jenis..

Panggilan Dari Langit

Dia adalah Ego..

Suara Sang Pecipta

Kekasih,di manakah engkau berada? Apakah engkau bertapa ditaman kecil ini...

Foto Pertama Yang Di Unggah Di Internet

Tahukah anda orang yang pertama kali mengupload foto di dunia maya..?

10 Butir Nasihat Hidup Sehat

Be Healthy..! Eat Well, Live Well...

June 30, 2016

Panggilan Dari Langit




Ego, mencari wahyu. Membuka kitab-kitab terdahulu, berburu tanda-tanda, dan mukjizat, mungkinkah seseorang diLahirkan sebagai Nabi...?

Dia adalah Ego..
Bercita-cita menjadi nabi, menjadikan dirinya sebagai pembawa cita-cita umat menuju cahaya. Atau menjadi seorang yang Naif dan Paradoks, yang bermimpi akan dianggap sebagai pembebas oleh umat, dan menjadi pengentas dan penerang bagi semua orang.

Ambisi dan mimpi menjadi Nabi. Mimpi yang mungkin juga diimpikan oleh seorang yang idealis. Sebuah mimpi yang tidak melihat realitas apa adanya. Kenapa tidak bermimpi saja menjadi niagawan yang sukses. Kenapa tidak direktur, bangsawan, atau raja. Jadilah lurah,bupati atau yang profesional seperti tabib, berbaju putih bersih dan bersenjatakan resep. Mudah,simpel dan tidak terlalu abstrak. Membumi dan sangat menyenangkan bagi pendengar.

Gabrielle..




Gejolak demi gejolak telah lama disimpan, walaupun positifnya adalah prestasi demi prestasi. Perkumpulan para Nabi telah dia ikuti, lingkaran khusus kenabian telah dia masuki, latihan bersama kemukjizatan telah dia lalui, dan terakhir yang cukup meyakinkan adalah dia dinobatkan sebagai calon Nabi tersopan, teramah, dan tentu saja yang mencerahkan.

Tanah alkohol dan seks mengajarkan bahwa kenabian terlalu mahal. Siapa pun yang meraih harus membayar. Dirinya adalah harga. Kenabian itu indah, karena hanya mimpi. Seorang pemimpin besar terbunuh, karena itulah wahyu yang dia terima. Jhony kekasih Zulaikha. Jhony mati tertembak tepat dikepala, Zulaikha mendahuluinya dengan meminum racun serangga. Jhony harus mati tertembak ketika meluncurkan ayat-ayat suci. Dia menjadikan dirinya legenda para Nabi.

Seluruh keluarga dia terbunuh satu demi satu. Seseorang yang selalu dikait-kaitkan dengan terbunuhnya bidadari terseksi dan menggoda, Zulaikha adalah seseorang yang dianggap punya skandal cinta dengan bidadari putih, berambut ombak, berbibir bulat, dan memegang rok mini setengah terbuka tersilir angin.

Seorang Nabi yang sempat populer karena menjadi pemimpin selama dua dekade dinegari besar itu, Paman Rambo yang merupakan suami Bibi Mary, harga kenabiannya juga mahal. Setelah populer dengan segala kebijakannya memegang kitab suci, dia dihilangkan ingatannya. Dia tidak ingat dunia, dan istri setianya yang meladeninya sebagai bidadari dan malaikat penjaga Mantan Nabi.

Nabi yang lain adalah Nabi yang memimpin sebuah negeri: Jalut tua.Sebuah negeri yang melawan semua negeri. Negerinya Nona Gloria melantunkan lagu merdu. Aungan negeri beruang merah telah lama hilang, namun dia bertahan. Dia sudah beruban, tua dan gambarnya tidak pantas lagi dipasang. Ia juga Nabi yang lupa. Ia ingin selalu menjadi Nabi, namun dia gagal. Nabi tidak boleh menikmati kejayaan. Nabi harus uzur, pensiun, dan kalau perlu gugur sebelum selesai misinya. Hidup Nabi lebih baik tragis.

Kenabian adalah kegagalan dalam mimpi dan cita-cita,namun tidak pernah sampai. Ternyata langit tetap jauh disana,bumi disini, dibawah,dan tak pernah bertemu langit untuk bercerita tentang rahasia kenabian.

****



Gabrielle

Regenerasi Akal



Setelah Akal murni di ciptakan, dia aktif dan pintar. Karena hanya akal yang tidak bertubuh, tidak bertulang, dan tidak beraliran darah. Juga tidak makan, minum, berjodoh, dan tidak punya cara tertentu untuk reproduksi. Dia pintar, abadi, dan tidak bertempat. Satu keahlian yang hanya di miliki oleh akal ini adalah berpikir tentang diri dan tuhannya. Akal mungkin seperti malaikat penjaga syurga dan neraka. Pintar, patuh, abadi, dan tidak berkeinginan selain memuji Tuhan dan melaksanakan tugas. Tugas akal ini satu, berzikir dan berzikir. Malaikat pun begitu.

Akal selalu berzikir tentang tuhannya. Akal juga selalu bersujud dan bertafakur, yang tentu lebih dari sekedar bertafakur tentang cinta lawan jenis yang penuh birahi, keinginan memiliki, dan lamunan keindahan; lamunan asmara. Akal terus berpikir dan mungkin diciptakan untuk jatuh cinta kepada tuhannya. Dia jatuh cinta dan terus berusaha setia untuk terus berzikir.

Walhasil, lahirlah akal kedua. Inilah cara reproduksi yang aneh tentang akal. Tidak bersenggama, tidak hermaprodit, dan tidak pula beronani. Tetapi tetap suci, tidak tersentuh, cuma berimajinasi. Tentu berbeda dengan dewa surya yang berpikir tentang hambanya yang cantik, lalu mencapai klimaks.

Khutbah Di Depan Umat




Akhirnya, untuk sekedar eksistensi, karena pengakuan tidak lagi didapat, umat atau sahabat juga tidak, padahal dia harus bertahan, maka terpaksa pemimpi Nabi Ego harus pulang ketanah sendiri, tanah yang dianggap suci ketika ia meletakan mimpinya tentang kenabian. Barang-barang dia tinggalkan dikota raja-raja. Siapa tahu dalam perjalanan dan selama dikampung halaman ia mendapatkan inspirasi.

Tanaman tembakau tumbuh dan mengeluarkan lem lengket dan pahit. Tanah debu tetap berdesakan terbang. Ia akan menyepi dipekuburan tua, siapa tahu ada yang memberi wangsit bagaimana dia bertahan dengan cita-citanya, atau malah membuangnya jauh-jauh. Pekuburan itu terletak dipojok,diseberang bambu-bambu yang meninggi. Berimbun daun asem, jati dan sulur-suluran.

Persaksian Sungai


Ciliwung

Ego, orang yang mengaku akan menjadi Nabi itu melewati sungai. Sungai panjang yang berkelok-kelok. Airnya kelam, baunya anyir, tanpa ikan dan tumbuhan. Sungai itu berlindung dibawah sekian jembatan. Ada jembatan yang tanpa sungai, karena jembatan itu tidak untuk menggantikan fungsi perahu. Jembatan tanpa sungai dibuat bertingkat. Sungai itu adalah sungai
persaksian.

Sungai yang menjadi tanda bahwa dikota inilah para Nabi berjalan. Kota tempat orang menyebut pusat segala kenabian. Kota ini tak lebih dari sungai yang dulu sangat terkenal, yang dihinggapi para penguasa dengan bercermin diairnya. Namun,kini sungai itu tak dapat ditumbuhi apapun. Rumput tak sanggup hidup, apalagi ikan sabu-sabu. Karena airnya yang sudah tak berwarna. Hitam,tidak. Kelam,tidak. Apalagi jernih dan putih, serba jauh dari itu.

Sungai mengalir tersendat-sendat, karena airnya yang pekat dan lengket seperti lem. Tumpukan demi tumpukan itu menghalangi air, menjadikan air lebih jauh dari jorok. Beton, kawat, besi tua, asap dan sampah menyatu melengkapi kekelaman sungai. Orang yang mengaku akan menjadi Nabi, akan menerima pulung, akan mendapatkan mukjizat untuk menyaksikan sungai itu. Dia hanyalah salah satu dari sekian ribu saksi tentang sungai itu.

****



Persaksian Sungai

Jangkar Turun



Konon sungai itu adalah sungai penaklukan. Yang menghubungkannya ke bandara besar. Orang asing dari Tanah Rendah dan Berkincir datang kesegala penjuru pulau lewat bandara dan menyusuri sungai itu untuk membangun kota. Mereka bersenjata. Mereka mengamuk, melepaskan busur-busur kearah kerumunan orang yang sedang bersurban. Pertama kali datang dan menginjakan kaki kesini, ketanah ini, orang berambut emas dan bergelung itu langsung melontarkan ketajaman mulut mereka kepada para penghuni.

"Manusia apaan ini, tidak bekulit bersih, tidak berambut salju atau emas, tidak pula tinggi dan mancung seperti kita. Angkat barang-barangku dari kapal didermaga itu."

Jenderal yang jauh dari kenabian itu membentak-bentak. Setelah mereka mengangkat barang, digertak, mungkin juga menerima hadiah tempelengan.

Kembali Lagi Ke kota Raja-Raja


Pasar Mahdi,

Pagi hari adalah waktu berbelanja. Calon Nabi Ego mencoba mencari inspirasi dengan bergabung ke kerumunan pasar. Duduk di pojok bersama tukang sol sepatu. Ia adalah Parakletos. Tukang sol itu menunjukan kelihaiannya dalam menusuk sepatu tua, memasukan benang, dan meluruskan jahitan. Beberapa pelanggan antri menunggu giliran sepatu mereka di kerjakan. Calon Nabi tidak mempunyai sepatu bekas yang memenuhi syarat untuk di sol, dan sandal jepitnya tidak pantas di perbaiki. Ia merasa tertarik untuk berdiskusi dengan Parakletos,antri lalu berbincang.

"Hampir tak ada waktu?"

"Lumayan, di sini. Sehari bisa mendapat empat klien. Kadang cuma konsultasi tentang sepatunya, atau langsung riil memperbaiki sepatu yang rusa. Ada juga yang cuma menyelidik, lem dan benang apa saja yang di pakai. Mungkin klien yang begini mengerjakan sendiri di rumah. Pasar sini termasuk sepi. Di sana, di pasar timur cukup ramai,banyak klien. Tapi sudah empat tukang sol magang di sana. Muntazar, Mahdi, Masehi, dan Ya'juj ibnu Magog. Karena itu, persaingan cukup ketat. Oleh karena itu,saya harus memilih buka praktik di sini.”

“Kan banyak pelanggan,toh kebagian juga. Kenapa enggak disana aja.?”

“Tidak baik.lebih baik mandiri disini, di rumah juga masih ada garapan.kadang sampai malam. kalau benang habis di malam hari,terpaksa menunggu pagi untuk meneruskan pekerjaan.Beli benang dulu.nama nya juga servis umat”.


Sepertinya prospek sol sepatu cukup cerah. Menjanjikan,ditunggu dan di harapkan bisa menyelamatkan. Akankah aku melamar menjadi asistennya? Ataukah aku membuka praktek sendiri dan menjadi pesaingnya. Tetapi aku harus mengikuti Parakletos ini lebih dahulu. Mempelajari struktur sepatu, bagian yang lemah, teknik menjahit, menusuk jarum, dan memasukan benang. Setelah itu mandiri.

Suatu saat aku akan banyak klien. Mereka adalah sahabat dan umatku. Jadilah aku Nabi. Meladeni para sahabat yang sepatunya rusak, dan membimbing umat dengan memperbaiki sepatu mereka. Jadilah aku Nabi. Para pelanggan adalah umatku, tukang sol sepatu berfungsi sebagai Nabi. Para umat yang bersepatu rusak, dan tidak pantas dipakai akan menggunakan jasa kenabian sol sepatu. seperti Parakletos. Jika aku gagal saat ini, mungkin setelah meninggal dunia para pelanggan yang berfungsi sebagai sahabat akan menulis kenabian sol sepatu Ego.

Jadilah kisah itu Kitab Suci. Nabi tidak harus hidup dan menjadi Nabi. Mati dahulu baru diangkat umat menjadi Nabi. Tetapi itu juga baru lamunan, belum terlaksana. Kenabian adalah angan-angan.


***


Kembali Lagi Ke kota Raja-raja

June 28, 2016

Kisah Nabi Sulaiman AS


Nabi Sulaiman AS
Kisah Raja Yang Adil

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,
Teman-teman, pernah kah kalian mendengar tentang Masjid al-Aqsa? Masjid al-Aqsa itu terletak di Palestina. Dulu bernama Baitul Maqdis, dan merupakan kiblat pertama kaum Muslimin ketika shalat, kemudian Allah perintahkan agar kaum Muslimin menjadikan Ka’bah sebagai kiblat. Jika kalian pernah membaca kisah Isra’ dan Mi’raj Nabi kita Muhammad ﷺ, maka Masjid Al-Aqsa itu adalah tempat beliau singgah ketika isra dan shalat disana mengimami para nabi dan rasul.

Selain itu Masjid al-Aqsa ini juga merupakan salah satu dari tiga masjid yang disebutkan oleh Rasulullah, dimana orang yang shalat di dalamnya keutamaannya seratus kali lipat dibandingkan dengan shalat di tempat lain

Nah, Baitul Maqdis ini adalah masjid yang pembangunannya disempurnakan oleh Nabi Sulaiman . Kalian ingin tahu bagaimana kisahnya…? Yuuk… kita baca bersama-sama..!

Pada waktu yang lalu kita telah membaca kisah Nabi Daud , seorang nabi yang Allah anugerahkan kekuatan sekaligus kekuasaan. Setelah Nabi Daud wafat, maka beliau digantikan oleh anaknya, yang juga dimuliakan Allah sebagai salah satu dari nabi-Nya, yakni Nabi Sulaiman .

Sejak kecik, Nabi Sulaiman tumbuh sebagai seorang yang cerdik. Kepadanya Allah menganugerahkan ilmu dan hikmah yang menjadikannya seorang yang adil dalam memutuskan perkara.
Beberapa kisah kecerdikan Nabi Sulaiman dikisahkan sebagai berikut:

Perselisihan memperebutkan anak oleh dua orang wanita.
Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Daud. Ada dua orang wanita yang masing-masing mempunyai seorang anak. Lalu serigala pun datang dan mncuri anak dari salah seorang wanita itu. Lalu kedua wanita itu pun berselisih. Maka salah seorang dari kedua wanita itu berkata kepada yang lainnya, “Serigala itu mencuri anakmu.”
Wanita yang lain menjawab, “Anakmulah yang dicuri oleh serigala itu.”
Lalu keduanya pun mengadukan perkara itu kepada Nabi Daud untuk mendapatkan keadilan.

Maka Nabi Daud memutuskan bahwa anak tersebut adalah milik wanita yang lebih tua.
Ketika kedua wanita itu menyampaikan perkara mereka kepada Nabi Sulaiman, maka Nabi Sulaiman pun berkata kepada orang-orang di sekitarnya,
“Ambilkan untukku pisau. Aku akan membelahnya untuk mereka.”
Nabi Sulaiman berpura-pura hendak membelah anak itu agar setiap wanita mendapat separuh bagian dari anak itu, karena hanya dengan cara seperti itulah diketahui siapa ibu dari anak itu yang sebenarnya.

Maka berkatalah wanita yang lebih muda, “Semoga Allah merahmatimu. Anak ini adalah anaknya.”
Seorang ibu memiliki naluri dan ikatan kasih sayang yang kuat kepada anaknya, dan pasti tidak ingin menyaksikan anaknya mati, oleh karena itu wanita tersebut rela menyerahkan anaknya kepada wanita yang lebih tua.

Mendengar jawaban tersebut lalu Nabi Sulaiman menyerahkan anak itu kepada wanita muda tadi. Demikianlah, Nabi Sulaiman menggunakan cara berpura-pura dengan sedikit tipu daya, agar diketahui siapa yang bersedih jika anak itu dibelah maka dialah ibu yang sebenarnya. Inilah hokum yang sangat adil bagi keduanya.

Sengeketa antara Pemilik Kebun dengan Pemilik Kambing
Dikisahkan bahwa di antara suatu kaum ada beberapa orang yang mempunyai kebun anggur, lalu anggurnya itu dirusak oleh kmbing orang lain. Kambing-kambing itu digembalakan malam hari hingga akhirnya memakan tanamannya secara keseluruhan. Kemdian mereka mengadu kepada Nabi Daud, maka beliau memutuskan agar pemilik kambing-kambing itu membayar ganti rugi senilai tanaman yang dimakan tersebut.

Setelah itu mereka datang kepada Sulaiman, maka ia pun bertanya, “Apa keputusan Nabi Allah yang ditetapikan bagi kalian?”
Mereka pun menjawab sebagaimana keputusan Nabi Daud.
Lalu Sulaiman berkata,
“Jika aku yang memutuskan, maka aku akan mentapkan aar pemilik kambing itu menyerahkan kambing kepada pemilik pohon anggur tersebut untuk kemudian dimanfaatkan dan menghasilkan keuntungan, dan selanjutnya para pemilik pohon anggur itu memperbaiki pohon-pohon anggur yang dimakan kambingnya dan mengembalikan kepada pemiliknya seperti sedia kala. Dan setelah itu baru kambing-kambingnya diserahkan kepadanya kembali.”

Lalu Daud mendengar hal tersebut, kemudian menetapkan hukumannya.
Allah pun memuji keduanya dalam firman-Nya yang artinya:
“Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu, maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya” (QS Al-Anbiyaa [21] : 78-79)

Kisah Wanita yang Dituduh Berbuat Mesum dengan Anjing
Dikisahkan terdapat seorang wanita cantik di kalangan Bani Israil. Dia dirayu oleh empat orang pemuka di kalangan mereka untuk berbuat mesum, akan tetapi mereka ditolak oleh wanita itu. Lalu keempat orang itu bersepakat untuk membuat saksi palsu atas wanita itu. Mereka bersaksi di hadapan Daud bahwa wanita itu telah berbuat mesum dengan anjingnya. Nabi Daud pun memerintahkan agar wanita itu dihukum rajam.

Sore hari itu, Sulaiman duduk dikelilingi pembantunya dan mendramakan kejadiannya. Dia duduk sebagai hakim, lalu empat orang pembantunya berpakaian seperti empat orang laki-laki yang menuduh wanita itu, dan seorang lagi dengan pakaian wanita. Empat orang itu bersaksi bahwa wanita tersebut telah berbuat mesum dengan anjing.

Sulaiman berkata, “Pisahkan mereka!”
Belaiu kemudian bertanya kepada laki-laki yang pertama, “Apa warna angjing itu?” Dia menjawab, “Hitam.” Maka dia dipinggirkan
Sulaiman memanggil orang kedua dan menanyakan kepadanya warna anjing itu, dan dia menjawab, “Merah.” Yang ketiga mengatakan, “Kelabu.” Dan yang keempat mengatakan. “Putih.”

Pada saat itu Sulaiman memerintahkan agar mereka dibunuh.
Hal ini diceritakan kepada Nabi Daud. Beliau langsung memanggil enpat orang yang bersaksi atas wanita tersebut dan bertanya kepada mereka secara terpisah mengenai warna anjing itu. Jawaban mereka bereda-beda, maka Nabi Daud  memerintahkan untuk memnbunuh mereka.
Dengan demikian selamatlah wanita itu dari perbuatan zalim keempat orang tersebut.

Kekuasaan Nabi Sulaiman 

Nabi Sulaiman memiliki kerajaan dan kekuasaan yang sangat besar, yang meliputi manusia, jin dan hewan. Beliau berdoa kepada Allah agar memberikan kepadanya kerajaan dan kekuasaan yang sangat besar dan tidak ada lagi yang semisalnya setelah wafatnya Nabi Sulaiman. Dan Allah pun mengabulkannya. Allah juga menganugerahkan kepada beliau pengetahuan mengenai bahasa binantang.

Dikisahkan pada suatu hari Nabi Sulaiman menunggangi kudanya bersama dengan bala tentaranya dari kalangan jin, manusia maupun burung. Jin dan manusia berjalan bersamanya, sedangkan pasukan burung-burung terbang di atasnya seraya menaunginya dari terik matahari, begitu pula pasukannya yang lain. Sehingga pasukan beliau berbaris dengan teratur.

Allah mengisahkan perjalanan itu, ketika mereka sampai di sebuah lembah semut, berkat ada seekor semut yang berkata:
“Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"; (QS An-Naml : 18-19)
Mendengar itu Nabi Sulaiman pun tersenyum dan tertawa, lalu beliau pun berdoa:
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai. dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh"..” (QS An-Naml : 19)

HALAMAN SELANJUTNYA :

Kisah Nabi Daud AS

Nabi Daud AS


Assalamu’alaikum teman-teman.
Kali ini, kita akan membaca kisah mengenai Nabi Daud alahis salam. Beliau adalah seorang raja yang kuat lagi bijaksana.
 

Dikisahkan bahwa Bani Israil diseraang oleh musuh mereka yang dipimpin oleh raja Jalut. Mereka diserang, diambil hartanya, dikeluarkan dari tanah mereka. Lalu para pemuka bani israil meminta kepada Nabi mereka saat itu, agar menunjuk seorang raja bagi mereka untuk melawan Jalut dan  bala tentaranya. Lalu Nabi mereka berkata, 
 “Mungkin sekali jika kalian nanti diwajibkan berperang, kalian tidak akan berperang.” Mereka pun menjawab:
”Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami.”


Begitulah, maka dengan petunjuk Allah, Nabi mereka menunjuk Thalut sebagai raja. Allah tidak menyebutkan nama Nabi tersebut di dalam Al-Qur’an.

Dikisahkan bahwa Allah mewahyukan kepada beliau , bahwa barangsiapa yang tingginya melebihi tongkat Nabi tersebut, maka dia yang akan menjadi raja. Dan ternyata diantara Bani Israil, Thalut lah yang tingginya mencapai tinggi tongkat itu.
 

Dan Allah mengisahkan dalam Al-Qur’an, yang artinya:
”Dan Nabi mereka mengatakan kepada meraka, ”Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi Raja kalian.” Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?"
Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah
[2] : 247)
 

Maka ketika Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata:
“Sesungguhnya Allah akan menguji kalian dengan sebuah sungai. Maka siapa diantara kalian meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa yang tidak meminumnya kecuali menciduk seciduk tangan, maka ia adalah pengikutku.”
 

Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang diantara mereka. Maka ketika Thalut dan orang-orang beriman yang bersamanya telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum itu berkata:
“Tidak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya.”
Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata:

 "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."

Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdo'a: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (QS Al-Baqarah [2] : 247-250)
 

Thalut dan tentaranya memohon pertolongan kepada Allah agar diberikan kesabaran atas diri mereka, sehingga hati mereka merasa tentram dan tidak goyah lagi dan agar dikokohkan pendirian mereka dalam menghadapi musuh-musuh mereka, yakni Jalut dan tentaranya.
Mereka juga memohon pertolongan kepada Allah agar diberikan kemenangan dalam menghadapi orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah. Dan Allah mengabulkan permohonan mereka.
 

Dikisahkan bahwa sebelum itu Thalut telah mengumumkan kepada Bani Israil,
“Barangsiapa yang berhasil membunuh Jalut, maka aku akan menikahkan dengan puteriku dan akan aku libatkan dalam pemerintahanku.”
Nabi Daud ikut dalam rombongan tentara Thalut. Beliau adalah ahli lempar melempar dengan ketapel. Ketika beliau tengah berjalan bersama Bani Israil, tiba-tiba ada batu yang berseru, “Bawalah aku, karena denganku kamu akan dapat membunuh Jalut. ” Maka Daud pun mengambil batu itu dan juga batu lainnya, sehingga beliau mengantongi tiga buah batu.
 

Demikianlah, Allah mengajarkan kepada Nabi Daud agar menjadi seorang penguasa yang adil, dan beliau memiliki kedudukan yang dekat di sisi Allah .
 

Nabi Daud meninggal pada usia 100 tahun. Ketika itu matahari bersinar sangat terik, sehingga orang-orang yang mengiringi jenazah Nabi Daud meminta kepada putera beliau, Sulaiman , untuk memberikan perlindungan bagi mereka dari terik sinar matahari.
 

Nabi Sulaiman pun memanggil burung-burung dan memerintahkan mereka untuk menaungi orang-orang itu dari terik matahari, hingga naungan itu menjadikan bumi menjadi gelap. Kemudian orang-orang itu beseru kepada Sulaiman karena takut pada awan. Maka Nabi Sulaiman pun menyuruh burung-burung itu untuk menaungi orangorang dari terik matahari saja dan tetap menyisakan ruang untuk angin.
Lalu burung-burung itu pun mengerjakannya, sehingga orang-orang yang mengiringi jenazah Nabi Daud mendapatkan naungan dan tetap mendapatkan hembusan angin. Wallahu a’lam.
 

Nah teman-teman, demikianlah kisah Nabi Daud . Insya Allah pada kesempatan lain, kita akan membaca kisah dari putera beliau, seorang Raja yang sangat besar kekuasaannya dan juga seorang nabi, yaitu Nabi Sulaiman .

HALAMAN SELANJUTNYA :

June 27, 2016

Kisah Habil Dan Qabil


Kisah Habil Dan Qabil
Di nukil dari kisah-kisah dalam Al Qur'an

Kalian pernah mendengar kisah Habil dan Qabil? Mereka adalah anak-anak Nabi Adam . Allah mengabadikan kisah ini dalam Al-Qur’an agar menjadi pelajaran bagi anak cucu Nabi Adam, termasuk kita semua. Sebuah kejahatan pertama yang dilakukan manusia di muka bumi.

Allah berfirman:

“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil).” (QS Al-Ma’idah [5] : 27)

Nabi Adam alaihis salam memiliki anak-anak yang terlahir kembar laki-laki dan perempuan. Hanya Allah yang tahu jumlah dan nama-nama mereka seluruhnya.

Diriwayatkan dari para sahabat Nabi diantaranya Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud radhiallahu anhum jami’an bahwa Nabi Adam biasa mengawinkan puteranya dari satu kelahiran dengan puteri dari kelahiran yang lain. Karena itu Habil akan dinikahkan dengan saudara perempuan Qabil yang paling cantik diantara anak-anak perempuan Nabi Adam. Qabil menolak keinginan ayahnya, karena dia ingin mengawini saudara perempuannya sendiri. Oleh karena itu Adam alaihis salam memerintahkan mereka berdua untuk mempersembahkan korban kepada Allah, dan bagi siapa yang korbannya diterima, maka dialah yang berhak mengawini saudara perempuan Qabil.

Ketika Nabi Adam pergi, Habil dan Qabil mempersembahkan korban kepada Allah. Habil   berkorban dengan seekor kambing betina yang gemuk, sedangkan Qabil berkorban dengan setumpuk tanaman yang buruk. Kemudian, api datang dari langit dan menyambar korban yang dipersembahkan oleh Habil dan tidak menyentuh korban yang diberikan oleh Qabil.

Melihat itu Qabil menjadi sangat marah dan berkata kepada Habil, “Aku pasti membunuhmu!” agar Habil tidak dapat mengawini saudaranya. Habil menjawab, “Sesungguhnya Allah hanya menerima kurban dari orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Ma’odah [5] : 28)

HALAMAN SELANJUTNYA :

June 24, 2016

Belum Haji Tapi Sudah Mabrur


Belum Haji Tapi Sudah Mabrur

Ini kisah tentang Yu Timah. Siapakah dia? Yu Timah adalah tetangga kami. Dia salah seorang penerima program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang kini sudah berakhir. Yu Timah adalah penerima SLT yang sebenarnya. Maka rumahnya berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, tak punya sumur sendiri. Bahkan status tanah yang di tempati gubuk Yu Timah adalah bukan milik sendiri.

Usia Yu Timah sekitar lima puluhan, berbadan kurus dan tidak menikah. Dia sebatang kara. Dulu setelah remaja Yu Timah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. Namun, seiring usianya yang terus meningkat, tenaga Yu Timah tidak laku di pasaran pembantu rumah tangga. Dia kembali ke kampung kami. Para tetangga bergotong royong membuatkan gubuk buat Yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat renta. Gubuk itu didirikan di atas tanah tetangga yang  bersedia menampung anak dan emak yang sangat miskin itu.

Meski hidupnya sangat miskin, Yu Timah ingin mandiri. Maka ia berjualan nasi bungkus. Pembeli tetapnya adalah para santri yang sedang mondok di pesantren kampung kami. Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi Yu Timah bertahan. Dan nyatanya dia bisa hidup bertahun-tahun.

Kemarin Yu Timah datang ke rumah saya. Saya sudah mengira pasti dia mau bicara soal tabungan. Inilah hebatnya. Semiskin itu Yu Timah masih bisa menabung di bank perkreditan rakyat syariah di mana saya ikut jadi pengurus. Tapi Yu Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab dia orang miskin dan buta huruf. Dia menabung Rp5.000 atau Rp10 ribu setiap bulan.  Namun setelah menjadi penerima SLT Yu Timah bisa setor tabungan hingga Rp 250 ribu. Dan Saldo terakhir Yu Timah adalah Rp 650 ribu.

Yu Timah biasa duduk menjauh bila berhadapan dengan saya. Malah maunya bersimpuh di lantai, namun selalu saya cegah.

”Pak, saya mau mengambil tabungan,” kata Yu Timah dengan suaranya yang kecil.

”O, tentu bisa. Tapi ini hari Sabtu dan sudah sore. Bank kita sudah tutup. Bagaimana bila Senin?”

”Senin juga tidak apa-apa. Saya tidak buru-buru.”

”Mau ambil berapa?” tanya saya.

”Enam ratus ribu, Pak.”

”Kok banyak sekali. Untuk apa, Yu?”

Yu Timah tidak segera menjawab. Menunduk, sambil tersenyum malu-malu. ”Saya mau beli kambing kurban, Pak. Kalau enam ratus ribu saya tambahi dengan uang saya yang di tangan, cukup untuk beli satu kambing.”

Saya tahu Yu Timah amat menunggu tanggapan saya. Bahkan dia mengulangi katakatanya karena saya masih diam. Karena lama tidak memberikan tanggapan, mungkin Yu Timah mengira saya tidak akan memberikan uang tabungannya. Padahal saya lama terdiam karena sangat terkesan oleh keinginan Yu Timah membeli kambing kurban.

”Iya, Yu. Senin besok uang Yu Timah akan diberikan sebesar enam ratus ribu. Tapi Yu, sebenarnya kamu tidak wajib berkurban. Yu Timah bahkan wajib menerima kurban dari saudara-saudara kita yang lebih berada. Jadi, apakah niat Yu Timah benar-benar sudah bulat hendak membeli kambing kurban?”

”Iya Pak. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin berkurban. Selama ini memang saya hanya jadi penerima. Namun sekarang saya ingin jadi pemberi daging kurban.”
”Baik, Yu. Besok uang kamu akan saya ambilkan di bank kita.”

Wajah Yu Timah benderang. Senyumnya ceria. Matanya berbinar. Lalu minta diri, dan dengan langkah-langkah panjang Yu Timah pulang. Setelah Yu Timah pergi, saya termangu sendiri. Kapankah Yu Timah mendengar, mengerti, menghayati, lalu menginternalisasi ajaran kurban yang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi Ibrahim? Mengapa orang yang sangat awam itu bisa punya keikhlasan demikian tinggi sehingga rela mengurbankan hampir seluruh hartanya? Pertanyaan ini muncul karena umumnya ibadah haji yang biayanya mahal itu tidak mengubah watak orangnya. Mungkin saya juga begitu.

Ah, Yu Timah, saya jadi malu. Kamu yang belum naik haji, atau tidak akan pernah naik haji, namun kamu sudah jadi orang yang suka berkurban. Kamu sangat miskin, tapi uangmu tidak kau belikan makanan, televisi, atau pakaian yang bagus. Uangmu malah kamu belikan kambing kurban. Ya, Yu Timah. Meski saya dilarang dokter makan daging kambing, tapi kali ini akan saya langgar. Saya ingin menikmati daging kambingmu yang sepertinya sudah berbau surga. Mudah-mudahan kamu mabrur sebelum kamu naik haji.

Kisah Antara Ayah, Anak dan Burung Gagak


Antara Ayah, Anak dan Burung Gagak

Pada suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.
Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran. Si ayah lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya,

“Nak, apakah benda itu?”
“Burung gagak”, jawab si anak.

Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi, lalu menjawab dengan sedikit kuat,

“Itu burung gagak, Ayah!”

Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat,

“BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika.

Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah,

“Itu gagak Ayah.” Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi
membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar hilang
sabar dan menjadi marah.

“Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Tapi sudah 5 kali Ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya katakan????

Itu burung gagak, burung gagak, Ayah…..”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.

Si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan. Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Diperlihatkannya sebuah diary lama.

“Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini,” pinta si Ayah.

Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut.
“Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya,

“Ayah, apa itu?”

Dan aku menjawab,
“Burung gagak.”

Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya.

“Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak.” Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara,

“Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah.” Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya memohon ampun atas apa yg telah ia perbuat.

PESAN:
Jagalah hati dan perasaan kedua orang tuamu, hormatilah mereka. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil. Kita sudah banyak mempelajari tuntunan Islam apalagi berkenaan dengan berbakti kepada kedua orangtua.Tapi berapa banyak yang sudah dimengerti oleh kita apalagi diamalkan???
Ingat! ingat! Banyak ilmu bukanlah kunci masuk syurganya Allah.


Kisah Indah Ibnu Hajar Dengan Seorang Yahudi


Kisah Indah Ibnu Hajar Dengan Seorang Yahudi

Ibnu Hajar rahimahullah dulu adalah seorang hakim besar Mesir di masanya. Beliau jika pergi ke tempat kerjanya berangkat dengan naik kereta yang ditarik oleh kuda-kuda atau keledai-keledai dalam sebuah arak-arakan.

Pada suatu hari beliau dengan keretanya melewati seorang yahudi Mesir. Si yahudi itu adalah seorang penjual minyak. Sebagaimana kebiasaan tukang minyak, si yahudi itu pakaiannya kotor. Melihat arak-arakan itu, si yahudi itu menghadang dan menghentikannya.
Si yahudi itu berkata kepada Ibnu Hajar:

“Sesungguhnya Nabi kalian berkata:

” Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir. ” (HR. Muslim)

Namun kenapa engkau sebagai seorang beriman menjadi seorang hakim besar di Mesir, dalam arak-arakan yang mewah, dan dalam kenikmatan seperti ini. Sedang aku -yang kafir- dalam penderitaan dan kesengsaran seperti ini.”

Maka Ibnu Hajar menjawab: “Aku dengan keadaanku yang penuh dengan kemewahan dan kenimatan dunia ini bila dibandingkan dengan kenikmatan surga adalah seperti sebuah penjara. Sedang penderitaan yang kau alami di dunia ini dibandingkan dengan yang adzab neraka itu seperti sebuah surga.”

Maka si yahudi itupun kemudian langsung mengucapkan syahadat: “Asyhadu anla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammad rasulullah,” tanpa berpikir panjang langsung masuk Islam.

Subhanallah, sangat menakjubkan hadits Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kisah ini…

Bahan Renungan:
Imam An-Nawawi menjelaskan hadits ini: “Dunia itu penjaranya orang yang beriman dan surganya orang kafir.”

“Maknanya bahwa setiap mukmin itu dipenjara dan dilarang di dunia ini dari kesenangan-kesenangan dan syahwat-syahwat yang diharamkan dan dibenci. Dia dibebani untuk melakukan ketaatan-ketaatan yang terasa berat. Jika dia meninggal dia akan beristirahat dari hal ini. Dan dia akan berbalik kepada apa yang dijanjikan Allah berupa kenikmatan abadi dan kelapangan yang bersih dari cacat.

Sedangkan orang kafir, dia hanya akan mendapatkan dari kesenangan dunia yang dia peroleh, yang jumlahnya sedikit dan bercampur dengan keusahan dan penderitaan. Dan bila dia telah mati, dia akan pergi menuju siksaan yang abadi dan penderitaan yang selama-lamanya.”(Syarah Shohih Muslim No. 5256)

Maka sepantasnya seorang mukmin bersabar atas hukum Allah dan ridha dengan yang ditetapkan dan ditaqdirkan oleh Allah. Semoga kita diberi taufik, kemudahan, dan al-afiat untuk menjalani kehidupan dunia ini. Amiin

Tangisan Rasulullah Mengguncang Arasy


Tangisan Rasulullah Mengguncang Arasy

Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”

Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:

“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan kerana ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya:
“Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab badwi itu pula.

Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.

“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:
“Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.

Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:

“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab badwi itu.

 “Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya. ‘Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,’ jawab orang itu.

‘Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!’

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:

“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda:
Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!” Betapa sukanya orang Arab badwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

June 20, 2016

Impian Sang Bunga


Sang bunga yang kerdil dan lemah merasa iri pada kemolekan sang mawar.Ia menyulurkan impian pada Sang Alam untuk menyulapnya sebagai mawar.Ia abaikan semua wejangan Sang Alam bahwa dibalik kehidupannya sebagai bunga yang kusam dan melata tersimpan kekuatan dan keagungan yang tidak dimiliki mawar yang cantik dan menjulang.

Itulah sebuah ambisi yang tertanam kuat dijantung sang bunga.Dan kekuatan impiannya jugalah yang kemudian menghantarkannya menjelma menjadi mawar yang indah dan suci.


Ia pun menjadi molek dan cantik,langsing dan tinggi,laksana bidadari suci yang senantiasa diidamkan setiap makhluk bumi.Ia telah menggapai keagungan impiannya,sekalipun akhirnya ia harus dihempaskan oleh kecamuk badai dan topan...

Kahlil Gibran : Impian Bunga

Suara Sang Pencipta




Kekasih,di manakah engkau berada? Apakah engkau bertapa ditaman kecil ini atau tengah menyirami kembang-kembang yang terpukau menatapmu bak bayi didepan susu ibunya?

Ataukah engkau tengah berada diranjangmu dengan kuil kebenaran yang di amanatkan padamu sebagai penghormatan? Lalu engkaupun memasrahkan hati dan jiwamu sebagai tumbalnya?

Ataukah engkau tengah menuntut ilmu kemanusiaan diantara buku-buku hingga engkau sarat oleh keagungan surgawi?

June 19, 2016

Sholawat NU "Syair Oleh Habib Syeikh bin AA"


Tidak bosan-bosannya saya mendengarkan sholawat ini, bermula ketika menonton siaran sholawat dan zikir bareng di tv aswaja, yang mau lihat videonya monggo, di share apalagi, silahkeun...




Terima kasih,

June 09, 2016

SHOHIH ASBABUN NUZUL



Asbabun Nuzul Karya Syaikh Al Muhaddits Muqbil bin Hadi al-Wadi'i


Penulis : Syaikh Al Muhaddits Muqbil bin Hadi al-Wadi'i
Penerbit : Maktabah Darul Quds, Yaman dan Daar Ibnu Hazm, Beirut
Penerjemah : Ust Agung Wahyu, LC
Jenis File : PDF

Asbābun Nuzūl (Arab: اسباب النزول, Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat)) adalah ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan. Pada umumnya, Asbabun Nuzul memudahkan para Mufassir untuk menemukan tafsir dan pemahaman suatu ayat dari balik kisah diturunkannya ayat itu. Selain itu, ada juga yang memahami ilmu ini untuk menetapkan hukum dari hikmah dibalik kisah diturunkannya suatu ayat. Ibnu Taimiyyah mengemukakan bahwa mengetahui Asbabun Nuzul suatu ayat dapat membantu Mufassir memahami makna ayat. Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul suatu ayat dapat memberikan dasar yang kukuh untuk menyelami makna suatu ayat Al-Qur’an.

Manfaat mempelajari tentang Asbabun Nuzul:
  1. Untuk menjelaskan hikmah tentang pensyariatan terhadap hukum.
  2. Untuk mengkhususkan hukum yang bersifat umum.
 Bagi yang ingin memiliki kitab Shohih Asbabun Nuzulnya, silahkan download 3 Link dibawah ini :


Keterangan : 1 kitab di bagi menjadi 3 part dalam bentuk PDF, jika ingin lengkap download ke-3 link di atas.

Terima Kasih..?
Semoga bermanfaat.

June 07, 2016

Jadwal Waktu Sholat Dan Imsyakiah Seluruh Indonesia


Silahkan Pilih kota tujuan untuk melihat waktu menurut kota masing-masing. Jika ingin mencetak,silahkan klik PRINT di bagian bawah..
Terima kasih,
Semoga bermanfaat...

June 06, 2016

Yossy (Mantan Kristen Kharismatik)

Lagi-lagi Mualaf Center menerima mualaf Yossy (Mantan kristen kharismatik)

Alhamdulillah,

Mengawali ramadhan ini kembali bersyadahat saudara kita Yossy (mantan Kristen Kharismatik) dengan di bimbing koh Stefanus Hendri sekjen Mualaf.com,

Bagi yang ingin berkonsultasi dan bersyahadat bisa menghubungi: ko Stefanus Hendri di 0821 1228 9563 atau mampir ke pabrik dus beliau: Pt Prima Inti Perkasa, Jl Pondok Dadap Kedaung Barat no 7, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang 15520 Ph: 021.59371148 - 49

Keinginan masuk Islam Yossy semakin bulat setelah cukup lama berdialog dengan ko Hendri dan akhirnya setelah mendapat penjelasan bahwa puasa umat muslim berbeda dengan puasa kaum kristen yang berbeda - beda tergantung sektenya, ada yang puasa makan daging, ada yang puasa makan saur... lebih cocok disebut berpantang dari pada berpuasa.

Beliau berkata bahwa umat Islam lebih Kristen dari umat Kristen sendiri dalam hal berpuasa.. Ma syaa Allah..

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. ( QS. Al Baqarah 183 )
saya lampirkan foto syahadat saudara Yossy dan ko Stefanus Hendri

Alhamdulillah semoga senantiasa Istiqomah dan selamat menjalan ibadah puasa pertama kali.. Barakallah..

Sumber: Fp Hanny Kristianto

June 03, 2016

Mualaf ikhwan Avian Nico (20 tahun, mantan Kristen)



Ikhwan Avian Nico (20 tahun, mantan Kristen)

Alhamdulillah,

Ba'da sholat isya berjamaah Kamis, 27 Sya'ban 1437 H, menjelang Ramadhan hidayah Allah disambut oleh ikhwan Avian Nico (20 tahun, mantan Kristen) di Masjid At Taqwa PIK Penggilingan, Cakung dengan dituntun oleh Ustadz Miftahuddin, S.Pdi didampingi H. Ir. Yunus Ichwan

Sejak SMP beliau sering mendengarkan guru agama Islam disekolahnya. Ketertarikannya semakin menjadi melihat perbedaan ibadah ikhwah yang sangat hormat, khusyuk dalam sholat berjamaah, hening, tenang, damai..

Tidak ada yang dapat menenteramkan dan mendamaikan serta menjadikan seseorang merasakan kenikmatan hakiki yang ia lakukan kecuali ibadah kepada Allah semata
Betapa banyak yang mati dalam keadaan sholat, dalam keadaan bersujud menyembah Allah Ta'ala.

فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Maka barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya maka hendaknya ia mengerjakan amal shalih dan janganlah ia mempersekutukan sesuatu pun dalam beribadah kepada Rabb-nya.” (QS. Al-Kahfi: 110)

Akhirnya 2 minggu lalu Avian mengutarakan keinginannya, minta ijin kepada orangtuanya untuk memeluk Islam. Setelah berdiskusi dan Alhamdulillah orangtuanya mengijinkan Avian masuk Islam dengan berpesan jalankan Islam sungguh - sungguh..

Sungguh sedikit sekali mualaf yang seberuntung Avian didukung orang tuanya yang belum ber Islam..

Tidak ada kebahagiaan, kelezatan, kenikmatan dan kebaikan hati melainkan bila ia meyakini Allah sebagai Rabb, Pencipta Yang Maha Esa dan ia beribadah hanya kepada Allah saja, sebagai puncak tujuannya dan yang paling dicintainya daripada yang lain.

Tidak ada harapan yang lebih baik daripada dicintai Allah, disayangi Allah, dikasihi Allah.
Tidak ada cita - cita yang lebih baik daripada mendapat naungan Allah dihati tidak afa naungan selain naungan Allah..

Selamat menjalani sholat Jumat pertama dan Ramadhan perdana bagi saudaraku mualaf - mualaf dimanapun kalian berada..

Allahu Akbar .

Sumber : Fp Hanny Kristianto

Murtadin Saifuddin Ibrahim menfitnah Orang Jawa Barat



 Saifuddin Ibrahim menfitnah menista menghina orang JAWA BARAT dengan mengatakan orang Jawa Barat suka minta2.


Bismillah,

Murtadin Saifuddin Ibrahim menfitnah menista menghina orang JAWA BARAT dengan mengatakan orang Jawa Barat suka minta2, selain itu juga menfitnah dan menghina FPI, Abdullah Wasian Foundation dan pak Insan Mokoginta (Kristolog).

Dia juga menfitnah Alquran mengatakan bahwa Alquran hanya milik orang Arab..
Padahal jelas di QS 34:28 jawabannya..
Heran ada juga orang gereja yg memuja - muja dan percaya dia mantan ustadz..

Nyata sudah sekarang siapa pendusta sesungguhnya.. Banyak mulut - mulut orang Kristen yang selama ini berkomentar yang justru tidak menunjukkan ajaran kasih itu sendiri..
Silakan pak Syaifuddin Ibrahim bertanggungjawab dunia dan akhirat atas fitnahnya terhadap kami..


Kalau anda berkenan bertemu saya, caranya sangat mudah click tombol call now diatas kita sama2 merapat ke Cyber Crime Polda Metro jaya, atau kalau takut sama polisi, saya tunggu tanggal 17 Juni 2016 ba'da maghrib di Gedung Pakuan, Jawa Barat. Datang ya pak !
Fitnah, hinaan si Saifuddin Ibrahim (mantan ustadz bohongan alias palsu) yg sekarang tokoh nasrani ini menunjukkan kebenaran kalamullah:

وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. Al-Baqarah : 120)

Ikhwah fillah, mari kita berusaha bertawakkal kepada Allah dan mari berdo’a:

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. Amin
komentar Saifuddin Ibrahim tokoh nasrani murtadin mantan ustadz abal - abal ini ada di:
https://m.facebook.com/story.php…

Sumber : Fp Hanny Kristianto di posting pada 1 juni pukul 10:30

Baca Juga..?