Selamat Datang di Blog Sharing For Good - Jangan Lupa Follow dan Share Ke Yang Lain. Selamat Membaca?

Pages

Regenerasi Akal

Akal selalu berzikir tentang tuhannya. Akal juga selalu bersujud dan bertafakur, yang tentu lebih dari sekedar bertafakur tentang cinta lawan jenis..

Panggilan Dari Langit

Dia adalah Ego..

Suara Sang Pecipta

Kekasih,di manakah engkau berada? Apakah engkau bertapa ditaman kecil ini...

Foto Pertama Yang Di Unggah Di Internet

Tahukah anda orang yang pertama kali mengupload foto di dunia maya..?

10 Butir Nasihat Hidup Sehat

Be Healthy..! Eat Well, Live Well...

June 30, 2016

Panggilan Dari Langit




Ego, mencari wahyu. Membuka kitab-kitab terdahulu, berburu tanda-tanda, dan mukjizat, mungkinkah seseorang diLahirkan sebagai Nabi...?

Dia adalah Ego..
Bercita-cita menjadi nabi, menjadikan dirinya sebagai pembawa cita-cita umat menuju cahaya. Atau menjadi seorang yang Naif dan Paradoks, yang bermimpi akan dianggap sebagai pembebas oleh umat, dan menjadi pengentas dan penerang bagi semua orang.

Ambisi dan mimpi menjadi Nabi. Mimpi yang mungkin juga diimpikan oleh seorang yang idealis. Sebuah mimpi yang tidak melihat realitas apa adanya. Kenapa tidak bermimpi saja menjadi niagawan yang sukses. Kenapa tidak direktur, bangsawan, atau raja. Jadilah lurah,bupati atau yang profesional seperti tabib, berbaju putih bersih dan bersenjatakan resep. Mudah,simpel dan tidak terlalu abstrak. Membumi dan sangat menyenangkan bagi pendengar.

Gabrielle..




Gejolak demi gejolak telah lama disimpan, walaupun positifnya adalah prestasi demi prestasi. Perkumpulan para Nabi telah dia ikuti, lingkaran khusus kenabian telah dia masuki, latihan bersama kemukjizatan telah dia lalui, dan terakhir yang cukup meyakinkan adalah dia dinobatkan sebagai calon Nabi tersopan, teramah, dan tentu saja yang mencerahkan.

Tanah alkohol dan seks mengajarkan bahwa kenabian terlalu mahal. Siapa pun yang meraih harus membayar. Dirinya adalah harga. Kenabian itu indah, karena hanya mimpi. Seorang pemimpin besar terbunuh, karena itulah wahyu yang dia terima. Jhony kekasih Zulaikha. Jhony mati tertembak tepat dikepala, Zulaikha mendahuluinya dengan meminum racun serangga. Jhony harus mati tertembak ketika meluncurkan ayat-ayat suci. Dia menjadikan dirinya legenda para Nabi.

Seluruh keluarga dia terbunuh satu demi satu. Seseorang yang selalu dikait-kaitkan dengan terbunuhnya bidadari terseksi dan menggoda, Zulaikha adalah seseorang yang dianggap punya skandal cinta dengan bidadari putih, berambut ombak, berbibir bulat, dan memegang rok mini setengah terbuka tersilir angin.

Seorang Nabi yang sempat populer karena menjadi pemimpin selama dua dekade dinegari besar itu, Paman Rambo yang merupakan suami Bibi Mary, harga kenabiannya juga mahal. Setelah populer dengan segala kebijakannya memegang kitab suci, dia dihilangkan ingatannya. Dia tidak ingat dunia, dan istri setianya yang meladeninya sebagai bidadari dan malaikat penjaga Mantan Nabi.

Nabi yang lain adalah Nabi yang memimpin sebuah negeri: Jalut tua.Sebuah negeri yang melawan semua negeri. Negerinya Nona Gloria melantunkan lagu merdu. Aungan negeri beruang merah telah lama hilang, namun dia bertahan. Dia sudah beruban, tua dan gambarnya tidak pantas lagi dipasang. Ia juga Nabi yang lupa. Ia ingin selalu menjadi Nabi, namun dia gagal. Nabi tidak boleh menikmati kejayaan. Nabi harus uzur, pensiun, dan kalau perlu gugur sebelum selesai misinya. Hidup Nabi lebih baik tragis.

Kenabian adalah kegagalan dalam mimpi dan cita-cita,namun tidak pernah sampai. Ternyata langit tetap jauh disana,bumi disini, dibawah,dan tak pernah bertemu langit untuk bercerita tentang rahasia kenabian.

****



Gabrielle

Regenerasi Akal



Setelah Akal murni di ciptakan, dia aktif dan pintar. Karena hanya akal yang tidak bertubuh, tidak bertulang, dan tidak beraliran darah. Juga tidak makan, minum, berjodoh, dan tidak punya cara tertentu untuk reproduksi. Dia pintar, abadi, dan tidak bertempat. Satu keahlian yang hanya di miliki oleh akal ini adalah berpikir tentang diri dan tuhannya. Akal mungkin seperti malaikat penjaga syurga dan neraka. Pintar, patuh, abadi, dan tidak berkeinginan selain memuji Tuhan dan melaksanakan tugas. Tugas akal ini satu, berzikir dan berzikir. Malaikat pun begitu.

Akal selalu berzikir tentang tuhannya. Akal juga selalu bersujud dan bertafakur, yang tentu lebih dari sekedar bertafakur tentang cinta lawan jenis yang penuh birahi, keinginan memiliki, dan lamunan keindahan; lamunan asmara. Akal terus berpikir dan mungkin diciptakan untuk jatuh cinta kepada tuhannya. Dia jatuh cinta dan terus berusaha setia untuk terus berzikir.

Walhasil, lahirlah akal kedua. Inilah cara reproduksi yang aneh tentang akal. Tidak bersenggama, tidak hermaprodit, dan tidak pula beronani. Tetapi tetap suci, tidak tersentuh, cuma berimajinasi. Tentu berbeda dengan dewa surya yang berpikir tentang hambanya yang cantik, lalu mencapai klimaks.

Khutbah Di Depan Umat




Akhirnya, untuk sekedar eksistensi, karena pengakuan tidak lagi didapat, umat atau sahabat juga tidak, padahal dia harus bertahan, maka terpaksa pemimpi Nabi Ego harus pulang ketanah sendiri, tanah yang dianggap suci ketika ia meletakan mimpinya tentang kenabian. Barang-barang dia tinggalkan dikota raja-raja. Siapa tahu dalam perjalanan dan selama dikampung halaman ia mendapatkan inspirasi.

Tanaman tembakau tumbuh dan mengeluarkan lem lengket dan pahit. Tanah debu tetap berdesakan terbang. Ia akan menyepi dipekuburan tua, siapa tahu ada yang memberi wangsit bagaimana dia bertahan dengan cita-citanya, atau malah membuangnya jauh-jauh. Pekuburan itu terletak dipojok,diseberang bambu-bambu yang meninggi. Berimbun daun asem, jati dan sulur-suluran.

Persaksian Sungai


Ciliwung

Ego, orang yang mengaku akan menjadi Nabi itu melewati sungai. Sungai panjang yang berkelok-kelok. Airnya kelam, baunya anyir, tanpa ikan dan tumbuhan. Sungai itu berlindung dibawah sekian jembatan. Ada jembatan yang tanpa sungai, karena jembatan itu tidak untuk menggantikan fungsi perahu. Jembatan tanpa sungai dibuat bertingkat. Sungai itu adalah sungai
persaksian.

Sungai yang menjadi tanda bahwa dikota inilah para Nabi berjalan. Kota tempat orang menyebut pusat segala kenabian. Kota ini tak lebih dari sungai yang dulu sangat terkenal, yang dihinggapi para penguasa dengan bercermin diairnya. Namun,kini sungai itu tak dapat ditumbuhi apapun. Rumput tak sanggup hidup, apalagi ikan sabu-sabu. Karena airnya yang sudah tak berwarna. Hitam,tidak. Kelam,tidak. Apalagi jernih dan putih, serba jauh dari itu.

Sungai mengalir tersendat-sendat, karena airnya yang pekat dan lengket seperti lem. Tumpukan demi tumpukan itu menghalangi air, menjadikan air lebih jauh dari jorok. Beton, kawat, besi tua, asap dan sampah menyatu melengkapi kekelaman sungai. Orang yang mengaku akan menjadi Nabi, akan menerima pulung, akan mendapatkan mukjizat untuk menyaksikan sungai itu. Dia hanyalah salah satu dari sekian ribu saksi tentang sungai itu.

****



Persaksian Sungai

Jangkar Turun



Konon sungai itu adalah sungai penaklukan. Yang menghubungkannya ke bandara besar. Orang asing dari Tanah Rendah dan Berkincir datang kesegala penjuru pulau lewat bandara dan menyusuri sungai itu untuk membangun kota. Mereka bersenjata. Mereka mengamuk, melepaskan busur-busur kearah kerumunan orang yang sedang bersurban. Pertama kali datang dan menginjakan kaki kesini, ketanah ini, orang berambut emas dan bergelung itu langsung melontarkan ketajaman mulut mereka kepada para penghuni.

"Manusia apaan ini, tidak bekulit bersih, tidak berambut salju atau emas, tidak pula tinggi dan mancung seperti kita. Angkat barang-barangku dari kapal didermaga itu."

Jenderal yang jauh dari kenabian itu membentak-bentak. Setelah mereka mengangkat barang, digertak, mungkin juga menerima hadiah tempelengan.

Kembali Lagi Ke kota Raja-Raja


Pasar Mahdi,

Pagi hari adalah waktu berbelanja. Calon Nabi Ego mencoba mencari inspirasi dengan bergabung ke kerumunan pasar. Duduk di pojok bersama tukang sol sepatu. Ia adalah Parakletos. Tukang sol itu menunjukan kelihaiannya dalam menusuk sepatu tua, memasukan benang, dan meluruskan jahitan. Beberapa pelanggan antri menunggu giliran sepatu mereka di kerjakan. Calon Nabi tidak mempunyai sepatu bekas yang memenuhi syarat untuk di sol, dan sandal jepitnya tidak pantas di perbaiki. Ia merasa tertarik untuk berdiskusi dengan Parakletos,antri lalu berbincang.

"Hampir tak ada waktu?"

"Lumayan, di sini. Sehari bisa mendapat empat klien. Kadang cuma konsultasi tentang sepatunya, atau langsung riil memperbaiki sepatu yang rusa. Ada juga yang cuma menyelidik, lem dan benang apa saja yang di pakai. Mungkin klien yang begini mengerjakan sendiri di rumah. Pasar sini termasuk sepi. Di sana, di pasar timur cukup ramai,banyak klien. Tapi sudah empat tukang sol magang di sana. Muntazar, Mahdi, Masehi, dan Ya'juj ibnu Magog. Karena itu, persaingan cukup ketat. Oleh karena itu,saya harus memilih buka praktik di sini.”

“Kan banyak pelanggan,toh kebagian juga. Kenapa enggak disana aja.?”

“Tidak baik.lebih baik mandiri disini, di rumah juga masih ada garapan.kadang sampai malam. kalau benang habis di malam hari,terpaksa menunggu pagi untuk meneruskan pekerjaan.Beli benang dulu.nama nya juga servis umat”.


Sepertinya prospek sol sepatu cukup cerah. Menjanjikan,ditunggu dan di harapkan bisa menyelamatkan. Akankah aku melamar menjadi asistennya? Ataukah aku membuka praktek sendiri dan menjadi pesaingnya. Tetapi aku harus mengikuti Parakletos ini lebih dahulu. Mempelajari struktur sepatu, bagian yang lemah, teknik menjahit, menusuk jarum, dan memasukan benang. Setelah itu mandiri.

Suatu saat aku akan banyak klien. Mereka adalah sahabat dan umatku. Jadilah aku Nabi. Meladeni para sahabat yang sepatunya rusak, dan membimbing umat dengan memperbaiki sepatu mereka. Jadilah aku Nabi. Para pelanggan adalah umatku, tukang sol sepatu berfungsi sebagai Nabi. Para umat yang bersepatu rusak, dan tidak pantas dipakai akan menggunakan jasa kenabian sol sepatu. seperti Parakletos. Jika aku gagal saat ini, mungkin setelah meninggal dunia para pelanggan yang berfungsi sebagai sahabat akan menulis kenabian sol sepatu Ego.

Jadilah kisah itu Kitab Suci. Nabi tidak harus hidup dan menjadi Nabi. Mati dahulu baru diangkat umat menjadi Nabi. Tetapi itu juga baru lamunan, belum terlaksana. Kenabian adalah angan-angan.


***


Kembali Lagi Ke kota Raja-raja

Baca Juga..?