Selamat Datang di Blog Sharing For Good - Jangan Lupa Follow dan Share Ke Yang Lain. Selamat Membaca?

Pages

Regenerasi Akal

Akal selalu berzikir tentang tuhannya. Akal juga selalu bersujud dan bertafakur, yang tentu lebih dari sekedar bertafakur tentang cinta lawan jenis..

Panggilan Dari Langit

Dia adalah Ego..

Suara Sang Pecipta

Kekasih,di manakah engkau berada? Apakah engkau bertapa ditaman kecil ini...

Foto Pertama Yang Di Unggah Di Internet

Tahukah anda orang yang pertama kali mengupload foto di dunia maya..?

10 Butir Nasihat Hidup Sehat

Be Healthy..! Eat Well, Live Well...

July 11, 2016

Regenerasi Akal Bagian 2


Akal yang tidak intelek murni pun misteri. Imaginasi, halusinasi, mimpi, dan rasa emosi yang lain, berada di luar realita. Ia tidak berhubungan langsung dengan realita. Ketika bermimpi, tubuh berada di tempat tidur, sedang akal mengembara sendiri. Jika yang tidur adalah jejaka, maka ia akan membayangkan bermesraan dengan gadis cantik di taman. Jika yang tidur adalah si miskin, maka dia bermipi sedang mengembara dan berkelana mencari harta karun, yang kemudian berhasil dan pulang membawa mutiara, emas, dan harta benda. Dimanakah dia? Di kepala, otak, dada, atau di persendian darah? ataukah dalam sistem dan struktur tubuh? atau bahkan ada di langit, tetapi tetap berhubungan dengan badan di bumi?

Ampuh. Nabi Harut dan Marut sedang membayangkan dirinya terbang. Bermimpi dan menjadi kenyataan. Nabi Maimonides bermimpi menghubungkan manusia yang satu dengan yang lainnya tanpa berjalan, cukup duduk. Ada jin yang membantu menyampaikan kabar berita. Antar manusia berbicara tanpa mengubah posisi, bak Nabi Sulaiman yang berhubungan dengan Ratu Balqis tanpa bertemu muka. Semuanya terlaksana yang menghasilkan gelombang-gelombang suara yang bertaburan dan bertabrakan dengan gelombang tak terlihat lainnya: Santet, Fudu, Electromagnetik, Kilat, Cahaya dan Genderuwo. Seperti Nabi Alifmedes yang berhalusinasi saat mandi. Badan di celupkan ke air, air tumpah karena badan berebut tempat dengan air. Kemudian dia lari,telanjang, berteriak, dan berhalusinasi. Nabi Apollo memutus telinganya saat menemukan apa yang dia cari. Di dalam lukisannya, tampak kepuasan, bayangan, angan-angan, dan lamunan. Dahsyat. Telinga sendiri di potong karena sebuah lukisan.

Tugas Nabi adalah melihat dengan dua mata, mata akali dan mata materi. Uang logam jika di lempar akan jatuh ke tanah, dan muncul hanya satu sisi: gambar atau angka. Para Nabi melihat keduanya dengan jelas. Melihat umatnya yang sedang bergurau, sekaligus berhubungan dengan benda langit.

Kenabian itu mungkin harus di cari. Sedang wahyu menanti. Seorang yang bercita-cita menjadi Nabi harus segera mengontak akal ketuhanan, agar dia menerima wangsit dan ilham dari langit.


****

Kisah Nabi Ibrahim AS


Nabi Ibrahim AlaihisSalam

Kalian pernah mendengar kisah Nabi Ibrahim ? Belaiu adalah salah seorang Nabi dan Rasul Ulul Azmi, bersama anaknya Nabi Ismail mereka membangun Ka’bah yang kita kenal sebagai tempat  kaum Muslimin menyelenggarakan haji. Kita sudah pernah membaca kisah pembangunan Ka’bah, nah sekarang kita akan membaca kisah Kenabian Ibrahim dan perjuangan beliau berdakwah di jalan Allah.

Allah memberikan hidayah kebenaran dan kenabian kepada Ibrahim sejak beliau masih kecil. Nabi Ibrahim hidup ditengah-tengah kaum yang berbuat kesyirikan.
Kalian tahu kan syirik itu apa? Iya benar, syirik adalah meyakini dan menyembah tuhan-tuhan lain  selain Allah. Syirik adalah dosa yang paling besar yang tidak akan diampuni Allah jika orang yang berbuat kesyirikan tidak bertaubat kepada Allah. Lawan dari syirik adalah Tauhid.

Ya, mereka berbuat syirik, diantara mereka ada yang menyembah dan berdoa kepada patung-patung, bintang, matahari dan sebagainya. Kepada Nabi Ibrahim Allah menunjukkan tanda-tanda keagungan-Nya, agar beliau termasuk orang-orang yang yakin.

Ketika malam telah menjadi gelap, ia melihat sebuah bintang, ia berkata, “Inilah Tuhanku.” Tetapi ketika bintang itu tenggelam maka ia berkata, “Aku tidak suka kepada yang tenggelam.”
Kemudian ketika melihat bulan terbit, ia berkata, “Inilah Tuhanku.” Tetapi setelah bulan itu terbenam, ia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.”

Selanjutnya ketika melihat matahari terbit, ia berkata, “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar.” Maka ketika matahari itu terbenam Nabi Ibrahim berkata kepada kaumnya:

“Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.”

Nabi Ibrahim membantah orang-orang yang menyembah bintang, bulan dan matahari, dan  sembahan-sembahan selain Allah. Karena sesungguhnya semua itu Allah-lah yang menciptakan, Maha Esa Allah, tiada sekutu bagi-Nya.

Bapak Nabi Ibrahim adalah seorang penyembah berhala, karena itu Nabi Ibrahim pertama kali berdakwah kepada bapaknya, mengajak menuju jalan kebenaran dengan kata-kata yang lembut dan isyarat yang baik. Ia berkata kepada bapaknya:

“Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan". (QS Maryam :43-45)

Setelah petunjuk dan nasihat disampaikan, bapaknya menolak dan berkata:
"Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".

Nabi Ibrahim bersikap sangat baik kepada bapaknya dan memintakan ampun kepada Allah. Namun setelah dijelaskan bahwa bapaknya itu musuh Allah, maka beliau pun berlepas diri dari bapaknya. Nabi Ibrahim dibakar di dalam api.

Di dalam Al-Qur’an, Allah juga berkisah tentang Nabi Ibrahim ketika beliau berkata kepada bapak dan kaumnya yang menyembah berhala: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?”
Mereka menjawab: “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya". 
Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata".

Dan beliau berkata pula: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu". Dan Ibrahim pun bersumpah akan melakukan tipu daya terhadap patungpatung itu setelah mereka pergi.
 

Pada saat orang-orang pergi untuk menghadiri perayaan tahunan mereka, Nabi Ibrahim tetap tinggal dengan alasan sakit. Ketika ditinggal sendiri, lalu beliau secara diam-diam keluar menuju ke tempat berhala-berhala itu. Lalu ia menemukan patung-patung itu berada di pelataran yang sangat luas. Di hadapan patung-patung itu terdapat aneka makanan yang disediakan oleh orang-orang yang menyembahnya.


HALAMAN SELANJUTNYA :

July 04, 2016

Kisah Singkat Nabi Hud AS


Nabi Hud AlaihisSalam
 

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 “Adapun kaum 'Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa
alasan yang benar dan berkata: "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari
kami?" Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang
menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya dari mereka? Dan adalah
mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami. “
(QS Al-Fushilat [41] : 15)
   
Nabi Hud ‘alaihis salam
Adalah salah seorang dari kaum ‘Ad

Kaum ‘Ad adalah orang-orang yang tinggi
Dan kua
t

Mereka membangun rumah rumah yang besar Di tempat-tempat yang tinggi Dengan taman-taman yang indah Mereka bangga dengannya.

Kaum ‘Ad sangat bangga dengan dirinya dan tidak pernah berpikir tentang Allah. Mereka menebarkan kejahatan di seluruh negeri. Mereka menyembah banyak tuhan, maka Allah  mengirimkan Nabi Hud untuk mengajak kaum ‘Ad kepada kebaikan dan beribadah hanya kepada Allah saja.

Tapi kaum ‘Ad tidak mau mendengarkan Seruan Nabi Hud ‘alaihis salam, Maka Allah pun mendatangkan awan yang sangat gelap dan angin sangat kencang untuk menghukum  orang-orang kafir. Angin kencang itu bertiup selama delapan hari tujuh malam menghancurkan  orang-orang kafir dari kaum ‘Ad.

Hanya tempat dan rumah mereka yang tersisa yang menjadi tanda bagi bangsa-bangsa berikutnya di kemudian hari. Dan Allah menyelamatkan Nabi Hud  ‘alaihis salam dan orang-orang yang beriman kepada Allah.

“Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Ad (yaitu) kaum Hud itu.”
 (QS Hud [11] : 60)

****


Baca Juga..?