Selamat Datang di Blog Sharing For Good - Jangan Lupa Follow dan Share Ke Yang Lain. Selamat Membaca?

Pages

June 28, 2016

Kisah Nabi Daud AS

Nabi Daud AS


Assalamu’alaikum teman-teman.
Kali ini, kita akan membaca kisah mengenai Nabi Daud alahis salam. Beliau adalah seorang raja yang kuat lagi bijaksana.
 

Dikisahkan bahwa Bani Israil diseraang oleh musuh mereka yang dipimpin oleh raja Jalut. Mereka diserang, diambil hartanya, dikeluarkan dari tanah mereka. Lalu para pemuka bani israil meminta kepada Nabi mereka saat itu, agar menunjuk seorang raja bagi mereka untuk melawan Jalut dan  bala tentaranya. Lalu Nabi mereka berkata, 
 “Mungkin sekali jika kalian nanti diwajibkan berperang, kalian tidak akan berperang.” Mereka pun menjawab:
”Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami.”


Begitulah, maka dengan petunjuk Allah, Nabi mereka menunjuk Thalut sebagai raja. Allah tidak menyebutkan nama Nabi tersebut di dalam Al-Qur’an.

Dikisahkan bahwa Allah mewahyukan kepada beliau , bahwa barangsiapa yang tingginya melebihi tongkat Nabi tersebut, maka dia yang akan menjadi raja. Dan ternyata diantara Bani Israil, Thalut lah yang tingginya mencapai tinggi tongkat itu.
 

Dan Allah mengisahkan dalam Al-Qur’an, yang artinya:
”Dan Nabi mereka mengatakan kepada meraka, ”Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi Raja kalian.” Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?"
Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah
[2] : 247)
 

Maka ketika Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata:
“Sesungguhnya Allah akan menguji kalian dengan sebuah sungai. Maka siapa diantara kalian meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa yang tidak meminumnya kecuali menciduk seciduk tangan, maka ia adalah pengikutku.”
 

Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang diantara mereka. Maka ketika Thalut dan orang-orang beriman yang bersamanya telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum itu berkata:
“Tidak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya.”
Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata:

 "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."

Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdo'a: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (QS Al-Baqarah [2] : 247-250)
 

Thalut dan tentaranya memohon pertolongan kepada Allah agar diberikan kesabaran atas diri mereka, sehingga hati mereka merasa tentram dan tidak goyah lagi dan agar dikokohkan pendirian mereka dalam menghadapi musuh-musuh mereka, yakni Jalut dan tentaranya.
Mereka juga memohon pertolongan kepada Allah agar diberikan kemenangan dalam menghadapi orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah. Dan Allah mengabulkan permohonan mereka.
 

Dikisahkan bahwa sebelum itu Thalut telah mengumumkan kepada Bani Israil,
“Barangsiapa yang berhasil membunuh Jalut, maka aku akan menikahkan dengan puteriku dan akan aku libatkan dalam pemerintahanku.”
Nabi Daud ikut dalam rombongan tentara Thalut. Beliau adalah ahli lempar melempar dengan ketapel. Ketika beliau tengah berjalan bersama Bani Israil, tiba-tiba ada batu yang berseru, “Bawalah aku, karena denganku kamu akan dapat membunuh Jalut. ” Maka Daud pun mengambil batu itu dan juga batu lainnya, sehingga beliau mengantongi tiga buah batu.
 

Demikianlah, Allah mengajarkan kepada Nabi Daud agar menjadi seorang penguasa yang adil, dan beliau memiliki kedudukan yang dekat di sisi Allah .
 

Nabi Daud meninggal pada usia 100 tahun. Ketika itu matahari bersinar sangat terik, sehingga orang-orang yang mengiringi jenazah Nabi Daud meminta kepada putera beliau, Sulaiman , untuk memberikan perlindungan bagi mereka dari terik sinar matahari.
 

Nabi Sulaiman pun memanggil burung-burung dan memerintahkan mereka untuk menaungi orang-orang itu dari terik matahari, hingga naungan itu menjadikan bumi menjadi gelap. Kemudian orang-orang itu beseru kepada Sulaiman karena takut pada awan. Maka Nabi Sulaiman pun menyuruh burung-burung itu untuk menaungi orangorang dari terik matahari saja dan tetap menyisakan ruang untuk angin.
Lalu burung-burung itu pun mengerjakannya, sehingga orang-orang yang mengiringi jenazah Nabi Daud mendapatkan naungan dan tetap mendapatkan hembusan angin. Wallahu a’lam.
 

Nah teman-teman, demikianlah kisah Nabi Daud . Insya Allah pada kesempatan lain, kita akan membaca kisah dari putera beliau, seorang Raja yang sangat besar kekuasaannya dan juga seorang nabi, yaitu Nabi Sulaiman .

HALAMAN SELANJUTNYA :

0 Comment:

Post a Comment

please write your comment in this post..

Baca Juga..?