Selamat Datang di Blog Sharing For Good - Jangan Lupa Follow dan Share Ke Yang Lain. Selamat Membaca?

Pages

June 30, 2016

Kembali Lagi Ke kota Raja-Raja


Pasar Mahdi,

Pagi hari adalah waktu berbelanja. Calon Nabi Ego mencoba mencari inspirasi dengan bergabung ke kerumunan pasar. Duduk di pojok bersama tukang sol sepatu. Ia adalah Parakletos. Tukang sol itu menunjukan kelihaiannya dalam menusuk sepatu tua, memasukan benang, dan meluruskan jahitan. Beberapa pelanggan antri menunggu giliran sepatu mereka di kerjakan. Calon Nabi tidak mempunyai sepatu bekas yang memenuhi syarat untuk di sol, dan sandal jepitnya tidak pantas di perbaiki. Ia merasa tertarik untuk berdiskusi dengan Parakletos,antri lalu berbincang.

"Hampir tak ada waktu?"

"Lumayan, di sini. Sehari bisa mendapat empat klien. Kadang cuma konsultasi tentang sepatunya, atau langsung riil memperbaiki sepatu yang rusa. Ada juga yang cuma menyelidik, lem dan benang apa saja yang di pakai. Mungkin klien yang begini mengerjakan sendiri di rumah. Pasar sini termasuk sepi. Di sana, di pasar timur cukup ramai,banyak klien. Tapi sudah empat tukang sol magang di sana. Muntazar, Mahdi, Masehi, dan Ya'juj ibnu Magog. Karena itu, persaingan cukup ketat. Oleh karena itu,saya harus memilih buka praktik di sini.”

“Kan banyak pelanggan,toh kebagian juga. Kenapa enggak disana aja.?”

“Tidak baik.lebih baik mandiri disini, di rumah juga masih ada garapan.kadang sampai malam. kalau benang habis di malam hari,terpaksa menunggu pagi untuk meneruskan pekerjaan.Beli benang dulu.nama nya juga servis umat”.


Sepertinya prospek sol sepatu cukup cerah. Menjanjikan,ditunggu dan di harapkan bisa menyelamatkan. Akankah aku melamar menjadi asistennya? Ataukah aku membuka praktek sendiri dan menjadi pesaingnya. Tetapi aku harus mengikuti Parakletos ini lebih dahulu. Mempelajari struktur sepatu, bagian yang lemah, teknik menjahit, menusuk jarum, dan memasukan benang. Setelah itu mandiri.

Suatu saat aku akan banyak klien. Mereka adalah sahabat dan umatku. Jadilah aku Nabi. Meladeni para sahabat yang sepatunya rusak, dan membimbing umat dengan memperbaiki sepatu mereka. Jadilah aku Nabi. Para pelanggan adalah umatku, tukang sol sepatu berfungsi sebagai Nabi. Para umat yang bersepatu rusak, dan tidak pantas dipakai akan menggunakan jasa kenabian sol sepatu. seperti Parakletos. Jika aku gagal saat ini, mungkin setelah meninggal dunia para pelanggan yang berfungsi sebagai sahabat akan menulis kenabian sol sepatu Ego.

Jadilah kisah itu Kitab Suci. Nabi tidak harus hidup dan menjadi Nabi. Mati dahulu baru diangkat umat menjadi Nabi. Tetapi itu juga baru lamunan, belum terlaksana. Kenabian adalah angan-angan.


***


Kembali Lagi Ke kota Raja-raja

0 Comment:

Post a Comment

please write your comment in this post..

Baca Juga..?