Selamat Datang di Blog Sharing For Good - Jangan Lupa Follow dan Share Ke Yang Lain. Selamat Membaca?

Pages

July 11, 2016

Regenerasi Akal Bagian 2


Akal yang tidak intelek murni pun misteri. Imaginasi, halusinasi, mimpi, dan rasa emosi yang lain, berada di luar realita. Ia tidak berhubungan langsung dengan realita. Ketika bermimpi, tubuh berada di tempat tidur, sedang akal mengembara sendiri. Jika yang tidur adalah jejaka, maka ia akan membayangkan bermesraan dengan gadis cantik di taman. Jika yang tidur adalah si miskin, maka dia bermipi sedang mengembara dan berkelana mencari harta karun, yang kemudian berhasil dan pulang membawa mutiara, emas, dan harta benda. Dimanakah dia? Di kepala, otak, dada, atau di persendian darah? ataukah dalam sistem dan struktur tubuh? atau bahkan ada di langit, tetapi tetap berhubungan dengan badan di bumi?

Ampuh. Nabi Harut dan Marut sedang membayangkan dirinya terbang. Bermimpi dan menjadi kenyataan. Nabi Maimonides bermimpi menghubungkan manusia yang satu dengan yang lainnya tanpa berjalan, cukup duduk. Ada jin yang membantu menyampaikan kabar berita. Antar manusia berbicara tanpa mengubah posisi, bak Nabi Sulaiman yang berhubungan dengan Ratu Balqis tanpa bertemu muka. Semuanya terlaksana yang menghasilkan gelombang-gelombang suara yang bertaburan dan bertabrakan dengan gelombang tak terlihat lainnya: Santet, Fudu, Electromagnetik, Kilat, Cahaya dan Genderuwo. Seperti Nabi Alifmedes yang berhalusinasi saat mandi. Badan di celupkan ke air, air tumpah karena badan berebut tempat dengan air. Kemudian dia lari,telanjang, berteriak, dan berhalusinasi. Nabi Apollo memutus telinganya saat menemukan apa yang dia cari. Di dalam lukisannya, tampak kepuasan, bayangan, angan-angan, dan lamunan. Dahsyat. Telinga sendiri di potong karena sebuah lukisan.

Tugas Nabi adalah melihat dengan dua mata, mata akali dan mata materi. Uang logam jika di lempar akan jatuh ke tanah, dan muncul hanya satu sisi: gambar atau angka. Para Nabi melihat keduanya dengan jelas. Melihat umatnya yang sedang bergurau, sekaligus berhubungan dengan benda langit.

Kenabian itu mungkin harus di cari. Sedang wahyu menanti. Seorang yang bercita-cita menjadi Nabi harus segera mengontak akal ketuhanan, agar dia menerima wangsit dan ilham dari langit.


****

0 Comment:

Post a Comment

please write your comment in this post..

Baca Juga..?